Senin, 14 Februari 2011

Dia.

Aku melihatnya,
Dia hancur..
Dia bahkan hancur menjadi serpihan sehalus abu..

Aku menatap matanya.
Aku hampir tidak bisa menggambarkannya.
Tatapannya terlalu dalam.
Kau tahu, itu bukan tatapan amarah..lebih mengerikan dari itu. Itu tatapan penderitaan.
Sepertinya Dia sedang menanggung beban yang sangat berat yang tak pantas untuk dipikulnya.
Ternyata, seseorang mencoba untuk membunuhnya berkali-kali. Dia bahkan tidak keberatan kalau seandainya saja memang tubuhnya yang mati. Tapi ternyata, jiwanya yang dibunuh..

Aku mendengar tangisannya,
tangisan dalam diam.
Tapi membuatku bergidik.
Dia sudah kehilangan jiwanya..

Kau mau tahu,mengapa aku bisa tahu tentang ini semua..?
Karena, Dia itu...

AKU.